Monday 7 August 2017

Definisi Kesurupan

Pengertian Kesurupan




Pengobatan Ruqyah Syar'iyyah Bandung
Hubungi :  (Telp /WA / SMS) Abu Haura 085295035000 ( Alumni Pelatihan Syaikh Abu Barra Usamah bin Yasin Alma'any )

Kesurupan adalah sebuah ungkapan untuk gangguan yang menimpa akal manusia, sehingga ia tidak memahami apa yang dia katakan. Seseorang yang kesurupan tidak bisa menghubungkan perkataannya antara yang telah dia katakan, dan yang akan dia ucapkan. Dia juga akan menderita hilang ingatan akibat gangguan pada urat-urat saraf (otak).

Akibatnya penderita penyakit akal ini mengalami gangguan dalam tingkah lakunya. Dia akan linglung serta canggung ketika bergerak dan bertindak. Dia tidak dapat berjalan dengan tegak dan seimbang, serta kehilangan kemampuan untuk menentukan langkah-langkah kakinya secara terarah atau menghitung jarak tempuh dengan benar.

Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani Kesurupan adalah penyakit yang menghalangi organ-organ penting dalam tubuh untuk dapat berfungsi secara normal.
Penyebabnya adalah angin yang merasuk kedalam lobang-lobang yang ada di pembuluh otak, atau udara kotor yang naik dari sebagian anggota tubuh yang menyebabkan
penderitanya merasa tidak seimbang. Bahkan ia bisa terjatuh dan menyemburkan buih dari mulutnya karena terjadinya pelembaban yang berlebihan pada saluran-saluran
persarafan (gangguan ini menurut istilah kedokteran disebut penyakit epilepsi).

Akan tetapi gangguan seperti ini bisa juga disebabkann oleh jin, dan gangguan seperti ini hanya akan menimpa orang yang berjiwa buruk dan keji. Baik karena jin itu
menganggap bahwa orang itu pantas dirasukinya maupun karena orang itu telah menyakiti jin itu.

Epilepsi : Jenis inilah yang ditetapkan oleh para doKter dan mereka telah memberikan terapinya.
Kesurupan : Jenis inilah yang diingkari dan tidak diakui mayoritas dokter, sementara sebagian lagi mengakuinya. cara pengobatannya adalah dengan melawan jin-jin
tersebut guna mencegah pengaruh jahat mereka serta menghapuskan perbuatan mereka.


DALIL-DALIL ADANYA KESURUPAN


Adanya kesurupan telah ditetapkan oleh dalil naqli (Al-Qur'an dan As-Sunnah) dan dalil aqli (logika). Hal tersebut merupakan realitas yang telah terbukti.
Hanya orang sombong dan pembangkang saja yang tidak mempercayainya.

* Dalil-dalil dari Alqur'an

Orang-orang yang memakan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kesurupan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.

Imam Qurthubi berkata "ayat ini menjadi dalil tidak diterimanya pendapat dan anggapan orang yang mengingkari realita kesurupan jin serta mengatakan bahwa itu hanyalah sifat dasar manusia saja. Dan bahwa setan tidak dapat merasuk pada diri manusia serta tidak bisa mengakibatkan gangguan (kesurupan). (tafsir Al-Qurthubi : 3/355)

Imam Al-Alusi berkata "lafal At-Takhabbuttu (kesurupan) adalah suatu bentuk tindakan yang puncaknya adalah memukul dengan tangan terus menerus ke segala arah. Maksud firman Allah "minalmassi" (lantaran gangguan) adalah kegilaan. Jika ada yang berkata "Mussarajulu" (seseorang terganggu), menurut orang arab berarti dia tertimpa penyakit gila karena kesurupan jin. Sedangkan makna aslinya adalah menyentuh dengan tangan. Disebut demikian karena setan terkadang menyentuh manusia, sehingga kelenjar-kelenjarnya rusak dan akhirnya tertimpa kegilaan.

* Dalil-dalil dari As-Sunnah

Imam Al-hakim meriwayatkan didalam Mustadraknya dari mathar bin Abdurahman Al-A'naq, dia berkata Ummu Aban binti Wazi' bin Zari bin Amir Al-Abdi bercerita kepada saya dari bapaknya dia berkata "Suatu ketika kakeknya Wazi'pergi menjumpai Rasulullah SAW dengan membawa salah seorang anaknya atau anak dari saudara perempuannya yang tertimpa penyakit gila. Lalu kakek saya berkata, "tatkala kami berjumpa dengan Rasulullah SAW di Madinah saya berkata, "Wahai Rasulullah saya membawa anak saya atau anak dari saudara perempuannya yang tertimpa kegilaan. Saya bawa ke sini supaya baginda berkenan mendo'akannya agar sembuh. Rasulullah bersabda "bawalah dia kemari."

Kemudian saya hampiri dia yang masih dikendaraan. Lalu saya melepas tali pengikatnya dan saya mengganti pakaian safarnya dengan memakaikan dua lapis pakaian yang bagus untuknya lalu saya menuntun tangannya hingga kami berada di hadapan Rasulullah SAW.

Beliau Bersabda "Dekatkan dia kepadaku dan palingkan dia hingga punggungnya menghadap kepadaku! Dia berkata "maka beliau memegang semua sudut pakaiannya, dari atas hingga bawah, lalu beliau memukul punggungnya hingga saya melihat dua ketiak beliau putih, dan beliau bersabda, Keluarlah engkau wahai musuh Allah!

Setelah itu, anak ini bisa melihat dengan pandangan yang wajar, tidak sebagaimana cara dia memandang sebelum dido'akan Rasulullah. Lalu Rasulullah menyuruhnya duduk dihadapan beliau. Beliau mendoakan dan mengusap wajahnya. Setelah Rasulullah mendoakannya, tidak ada seorang pun dari rombongan yang ikut mengantarnya kepada Rasulullah SAW dapat mengungguli kebaikannya.

Al-Khaitsami berkata, Hadits ini diriwayatkan Imam Tabrani, sedangkan yang meriwayatkannya dari Ummu Aban hanya Mathar saja. Saya berkata "Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata bahwa Ummu Aban adalah maqbullah (bisa diterima). didalam kitab shahihnya Imam Bukhari meriwayatkan pula hadits dari Ummu Aban.

Berdasarkan Hadits diatas kita dapat mengambil beberapa hal :

  • Setan dapat mengganggu manusia sehingga membuatnya gila.
  • Gangguan (kesurupan) jin semacam ini dapat disembuhkan dengan pukulan.
  • Setan dapat masuk ke dalam diri manusia dan tinggal disana.
  • Hal ini jelas terlihat dari sabda Rasulullah SAW "Keluarlah engkau wahai musuh Allah!" Sesuatu yang keluar pasti didahului sesuatu yang masuk.

Location: Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia

0 comments:

Post a Comment