Wednesday 10 May 2017

Terapi Ruqyah Dengan Air Hujan

Terapi Ruqyah dengan air hujan


Hujan itu rahmat dari Allah تبارك و‏تعالىٰ.

"Hufftt... hujan lagi, hujan lagi... kenapa selalu hujan lagi dan lagi... beteee..."

Kira-kira begitulah celotehan seorang hamba atau celotehan lain yang kurang lebih mempunyai makna yang sama yaitu ia merasa kecewa, tidak ridha atau mungkin mengeluh apabila turun hujan dari langit. Namun... tahukah kita bahwasanya hujan yang Allah تبارك و‏تعالىٰ turunkan ke muka bumi hakikatnya adalah rahmat dan kasih sayang Allah تبارك و‏تعالىٰ yang Dia tidak hanya kepada manusia, namun juga kepada hewan dan tumbuhan yang apabila kita merenung dan membayangkan setahun saja Allah تبارك و‏تعالىٰ tidak menurunkan hujan maka apa yang akan terjadi?!? Kekeringan, kelaparan karena sayuran, buah-buahan gagal panen karena tidak ada air yang mengaliri sawah, dan lain-lain... Lalu apakah patut dan patas kita merasa kecewa, menggerutu, atau merasa tidak ridha dengan rahmat dan kasih sayang Allah تبارك و‏تعالىٰ yang bernama hujan ini?

Tidak, sekali-kali tidak.

Allah تبارك و‏تعالىٰ berfirman :
"Dan Dia-lah yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dia-lah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji."
(QS. Asy-Syuuraa [42] : 28)

Para 'ulamaa berpendapat bahwa yang dimaksud rahmat-Nya yakni rahmat Allah تبارك و‏تعالىٰ adalah hujan.

Allah تبارك و‏تعالىٰ berfirman :
"Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang dipanen."
(QS. Qaaf [50] : 9)

Masyaa Allaah, ternyata hujan adalah rahmat Allah تبارك و‏تعالىٰ yang tidak hanya diberikan untuk manusia, akan tetapi juga diberikan kepada hewan dan tumbuhan. Maka sungguh tidak pantas dan tidak layak seorang hamba yang beriman kepada Allah ﷻ lantas ia kecewa, menggerutu atau bahkan sampai mencela rahmat Allah تبارك و‏تعالىٰ yang bernama hujan. Oleh sebab itu, saya akan menjabarkan dan menjelaskan beberapa amalan yang berkaitan dengan rahmat Allah تبارك و‏تعالىٰ ketika hujan turun, diantaranya :

Pertama, takut datangnya adzab Allah سبحانه و تعالىٰ tatkala mendung.

Dari 'Aisyah رضي الله تعالىٰ عنها, ia berkata,
"Jika Rasulullah ﷺ mendung atau angin (kencang), maka raut wajahnya pun berubah."
'Aisyah رضي الله تعالىٰ عنها berkata,
"Wahai Rasulullah, jika orang-orang melihat mendung, mereka akan begitu girang. Mereka berharap agar hujan segera turun. Namun berbeda halnya dengan engkau. Jika melihat mendung, terlihat wajahmu menunjukkan tanda takut."
Kemudian beliau ﷺ bersabda,
"Wahai 'Aisyah, apa yang bisa membuatku merasa aman? Siapa tahu ini adalah adzab. Dan pernah suatu kaum diberi adzab dengan datangnya angin setelah itu. Kaum tersebut (yaitu kaum 'Aad) ketika melihat adzab, mereka mengatakan,
"Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita."
(Shahiih, HR. Al-Bukhari, no. 4829, dan Muslim, no. 899)

Karena itu rasa takut (khauf) kepada Allah سبحانه و تعالىٰ adalah seutama-utama amalan disamping rasa harap (rajaa').

Kedua, berdo'a kepada Allah ketika turun hujan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah تبارك و‏تعالىٰ.

Adapun do'a yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad ﷺ ketika turun hujan adalah :

Dari Ummul Mukminin, 'Aisyah رضي الله تعالىٰ عنها, ia berkata,
"Nabi ﷺ ketika melihat turunnya hujan, maka beliau ﷺ berdo'a :
"Allahumma shayyiban naafi'aa."

Artinya :
"Yaa Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat."
(Shahiih, HR. Al-Bukhari, no. 1032, Fat-hul Baari, II/518, Ahmad, no. 24190, dan An-Nasaa-i, no. 1523)

Ibnu Baththal رحمه الله تعالىٰ berkata,
"Hadits ini berisi anjuran untuk berdo'a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatannya."
(Syarh Shahiih Al-Bukhari, Ibnu Baththal, V/18)

Ketiga, memperbanyak do'a apa saja yang berisi kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain, berkaitan dengan pertama kali turunnya hujan maka beliau ﷺ bersabda,
"Ada dua waktu jika seseorang berdo'a pada waktu itu tidak akan ditolak do'anya :
1. Do'a saat adzan berkumandang.
2. Dan saat turun hujan."
(Shahiih, HR. Al-Haakim, II/124, Al-Baihaqi, III/360, Abu Dawud, no. 2540, dan Ar-Ruwiyaani, no. 1047)

Dalam riwayat yang lain terdapat tambahan :

Rasulullah ﷺ bersabda,
"Carilah do'a yang mustajab pada tiga keadaan :
1. Bertemunya dua pasukan (jihad fii sabilillaah).
2. Menjelang shalat ditegakkan.
3. Saat hujan turun."
(Shahiihul Jaami', no. 3078)

Keempat, apabila turun hujan disertai dengan angin yang kencang (angin topan), maka diperintahkan untuk berdo'a dan berlindung kepada Allah سبحانه و تعالىٰ dari keburukan angin tersebut, dan do'a yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ apabila mendapati hal seperti ini adalah :

Dari 'Aisyah رضي الله تعالىٰ عنها, ia berkata,
Rasulullah ﷺ berdo'a :
"Allaahumma inni as-aluka khairahaa wa khaira maa fiihaa wa khaira maa ursilat bihi, wa a'udzu bika min syarrihaa wa syarri maa fiiha wa syarri maa ursilat bihi."

Artinya :
"Yaa Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan apa yang ada padanya, dan kebaikan pada tujuan angin ini dihembuskan. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan apa yang ada padanya, dan keburukan tujuan angin ini dihembuskan."
(Shahiih, HR. Muslim, no. 899 [15], At-Tirmidzi, no. 3449)

Kelima, berdo'a ketika mendengar suara petir atau halilintar. Banyak riwayat akan hal ini baik dari Rasulullah ﷺ maupun dari Shahabat رضي الله تعالىٰ عنهم.

Rasulullah ﷺ berdo'a :
"Subhaanalladzii yusabbihur-ra'du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih."

Artinya :
"Mahasuci Allah yang halilintar bertasbih dengan memuji-Nya, seperti halnya para malaikat, karena takut kepada-Nya."
(Shahiih, HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, no. 723, Shahiih Al-Adabul Mufrad, no. 556, Al-Hakim di dalam Al-Muwaththa', II/757, no. 26, dan Al-Baihaqi, III/362)

Dari 'Ikrimah رحمه الله تعالىٰ mengatakan bahwasanya 'Abdullah bin 'Abbas رضي الله تعالىٰ عنهما tatkala mendengar suara petir atau halilintar maka beliau رضي الله تعالىٰ عنهما berdo'a :
"Subhanalladzi sabbahat lahu."

Artinya :
"Mahasuci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya."
(Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, no. 722)

Keenam, bertabaruk atau mengambil berkah dari air hujan yang Allah تبارك و‏تعالىٰ rahmati dengannya.

Dari Anas bin Malik رضي الله تعالىٰ عنه, ia berkata,
"Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah Muhammad ﷺ. Lalu beliau ﷺ menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami berkata,
'Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal yang demikian?'
Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda,
'Karena sesungguhnya hujan ini baru saja Allah ciptakan.'"
(Shahiih, HR. Muslim, no. 898)

Imam An-Nawawi رحمه الله تعالىٰ menjelaskan hadits di atas dengan berkata,
"Makna hadits ini adalah hujan itu rahmat yaitu rahmat yang baru saja diciptakan oleh Allah تبارك و‏تعالىٰ. Oleh karena itu, Nabi ﷺ bertabaruk (mengambil berkah) dari hujan tersebut."
(Syarh Shahiih Muslim, VI/195)

Kemudian beliau رحمه الله تعالىٰ melanjutkan kembali dengan berkata,
"Di dalam hadits ini terdapat dalil bagi 'ulamaa Syafi'iyyah tentang dianjurkannya menyingkap sebagian badan (selain aurat) pada awal turunnya hujan agar terguyur air hujan tersebut."
(Syarh Shahiih Muslim, VI/196)

Di dalam hal mencari berkah dengan air hujan juga dicontohkan oleh sebagian Shahabat dan diantaranya adalah 'Abdullah bin 'Abbas رضي الله تعالىٰ عنهما.

Beliau رضي الله تعالىٰ عنهما berkata,
"Apabila turun hujan, aku mengatakan :
"Wahai pelayan keluarkanlah pelanaku, juga bajuku."
Kemudian beliau رضي الله تعالىٰ عنهما membacakan ayat al-Qur-anul Karim yang artinya :
"Dan Kami menurunkan dari langit air (hujan) yang penuh dengan keberkahan (yang banyak manfaatnya)."
(QS. Qaaf [50] : 9)
[Al-Adabul Mufrad, no. 1228]

Ketujuh, dianjurkan berwudhu' dengan air hujan.

Imam Ibnu Qudamah رحمه الله تعالىٰ berkata,
"Dianjurkan untuk berwudhu' dengan air hujan apabila airnya mengalir deras."
(Al-Mughni, II/295)

Kedelapan, tidak boleh dan haram hukumnya mencela angin dan hujan.

Dari Abu Hurairah رضي الله تعالىٰ عنه, ia berkata,
Rasulullah ﷺ bersabda,
"Allah سبحانه و تعالىٰ berfirman :
'Manusia menyakiti Aku, dia mencacimaki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan mengatur masa (waktu), Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.'"
(Shahiih, HR. Al-Bukhari, no. 4826, dan Muslim, no. 2246)

Beliau ﷺ juga bersabda,
"Janganlah kamu mencacimaki angin."
(Shahiih, HR. 2252)

Kesembilan, berdo'a setelah turunnya hujan dengan memuji Allah سبحانه و تعالىٰ.

Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani رضي الله تعالىٰ عنه, ia berkata,
"Rasulullah ﷺ melakukan shalat Shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau ﷺ menghadap jama'ah shalat, lalu bersabda,
"Apakah kajian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian (Allah تبارك و‏تعالىٰ)?"
Kemudian kami berkata,
"Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui."
Lantas Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
"Pada pagi hari, di antara hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan 'muthirna bi fadhlillaahi wa rahmatih' yaitu kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah تبارك و‏تعالىٰ, maka dialah yang beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan 'muthirna binnau kadza wa kadza' yaitu kami diberikan hujan karena sebab ini dan itu, bintang ini dan itu, maka dialah yang kufur kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang."
(Shahiih, HR. Al-Bukhari, no. 846, dan Muslim, no. 71)

Dari hadits ini terdapat dalil dan keterangan untuk mengucapkan 'muthirna bi fadhlillaahi wa rahmatih' kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah تبارك و‏تعالىٰ, sebagai tanda syukur atas nikmat hujan yang diberikan.

Semoga risalah yang ringkas ini dapat bermanfaat bagi saya pribadi dan kaum muslimin pada umumnya.

Semoga Allah تبارك و‏تعالىٰ memberikan hidayah dan taufiq.


Terapi Ruqyah dengan air hujan
  1. tampung air hujan dengan baskom atau ember tetapi jangan mengenai genting dulu atau mengenai benda lain dulu melainkan air hujan yang jatuh langsung kedalam baskom atau ember
  2. bacakan ayat-ayat ruqyah pada air hujan itu diantaranya Alfatihah, Albaqarah ayat 1-5, 102, 163-164, 255,284-286, Alikhlas, Alfalaq, Annas. Setiap selesai ayat tiupkan pada air tersebut
  3. Lalu air hujan yang sudah diruqyah tersebut bisa diminum atau dipakai mandi oleh orang yang terkena gangguan jin atau sihir

Diriwayatkan bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda; Jibril mengajariku sebuah obat dengannya saya tidak lagi butuh pada obat lain dan dokter.
Kemudian Abu Bakr, Umar, Utsman dan Ali, bertanya ; Apa itu, wahai Rasulullah? Sesungguhnya kami membutuhkan obat tersebut.
Lalu Nabi Muhammad SAW bersabda; Ambillah air hujan secukupnya, dan bacakanlah atasnya surat Al-Fatihah, Al-Ikhlash, Al-Falaq, An-Naas, dan ayat Al-Kursiy. Masing-masing dibaca sebanyak 70 kali. Diminum pagi dan sore selama 7 hari.
Demi Dzat yang telah mengutusku dengan hak sebagai seorang Nabi, sungguh Jibril telah berkata kepadaku, " Sesungguhnya, barang siapa meminum air tersebut, maka Allah akan menghilangkan segala penyakit dari tubuhnya. Dan Allah akan menyembuhkan dari semua macam sakit. Dan barangsiapa pula meminumkan air tersebut pada istrinya, lalu tidur bersama dengan sang istri , maka istri akan bisa hamil dengan idzin Allah.
Dan air tersebut juga bisa menyembuhkan mata yang sakit, menghilangkan guna-guna, santet dan sihir, menghilangkan dahak, menyembuhkan sakit dada, sakit gigi, pencernaan, sembelit, kecing tidak lancar. dan tidak butuh dibekam (canduk) dan kemanfaatan2 lain yang hanya Allah yang tau.

????? ; ??? ??? ??? ???? ???? ???? ??? " ????? ????? ???? ?? ????? ??? ??? ???? ??? ???? ? ???? ??? ??? ???? ?????? ???? ??? ???? ???? ; ??? ?? ?? ???? ???? ? ?? ??? ???? ??? ??? ?????? . ???? ; ???? ??? ?? ??? ????? ????? ???? ????? ?????? ? ????? ??????? ? ?????? ? ?????? ? ???? ?????? ? ?? ????? ????? ??? ????? ???? ????? ???? ???? . ?? ???? ????? ????? ???? ? ??? ??? ?? ????? ; ??? ?? ??? ?? ??? ????? ??? ???? ?? ???? ?? ??? ?????? ?? ???? ??????? ???????? ? ??? ??? ??? ?????? ???? ???? ???? ???? ???? ????? ". ????? ??????? ? ????? ????? ? ???? ?????? ? ????? ??? ????? ???????? ?????? ????? ???? ????? ? ??? ????? ??? ????? ??? ???? ?? ??? ?? ??????? ??? ???? ????? ? ??? ????? ????? ????????? ?
????? ????

Sumber :
An-nawadir karya Syeh Syihabuddin bin Salamah Al-qolyubi

Jika Anda membutuhkan terapi ruqyah syar'iyyah untuk wilayah bandung dan sekitarnya
hubungi : Abu Haura 085295035000 ( Alumni Pelatihan Syaikh Abu Barra Usamah bin Yasin Alma'any )

Kami Melayani Berbagai Terapi Panggilan Untuk Wilayah Kota Bandung Dan Sekitarnya Diantaranya :
       
Ruqyah Syar'iyyah
Bekam / Hijamah
Gurah Hidung
Gurah Mata
Gurah Telinga
Terapi Lintah
Reflexy
Pijat Tradisional
Yumeiho
Shiatshu

Hubungi :

Abu Haura - 085295035000 ( Tlp / SMS / WA )




Location: Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia

0 comments:

Post a Comment